Jakarta, sebagai kota metropolitan yang ramai dan padat, ternyata menyimpan banyak tempat wisata kuliner baru dan unik. Salah satunya ada di kawasan Jalan Krendang, Tambora, Jakarta Barat. Bagi mereka penggemar makanan khas Pontianak, Kalimantan Barat coba mampir ke Krendang. Sepanjang jalan tersebut pengunjung dapat menemukan berbagai macam kuliner, mulai dari kue bulan hingga kwetiau, kue lapis, dimsum, dan banyak lagi. Tempat ini sangat cocok bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kuliner dari daerah selain yang ada di Jakarta. Salah satu yang paling ikonik di Jalan Krendang adalah penjual Ce Hun Tiau. Ce Hun Tiau merupakan hidangan yang bisa dianggap sebagai minuman karena terdiri dari kacang merah, sagu gunting, cincau, ketan hitam, dan bongko (tepung beras yang dicampur daun suji sebagai pewarna alami), serta disajikan dengan santan dan es batu.
Ce Hun Tiau ini dijual dengan harga sekitar 20 ribu per porsi dan harga tersebut membuat makanan ini sangat diminati hingga menyebabkan kemacetan di jalan tersebut. Menurut warga sekitar, Ce Hun Tiau saat ini adalah salah satu makanan yang paling dicari di Jalan Krendang. Kusman, seorang tukang parkir di daerah tersebut, menjelaskan kondisi sekitar yang selalu ramai dan terkadang bikin jalanan macet. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman 4
Ditinggal Irish Bella Nikahi Haldy Sabri, Penampilan Baru Ammar Zoni Bikin Syok, Aura Artis Lagi Banjarmasinpost.co.id Kasus Guru Supriyani Makin Seru, Cagub Jabar Dedi Mulyadi dan Pengacara Hotman Paris Siap Bantu Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 59 60 61 62 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 2 Halaman 4 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 62 63 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Diskusi Cerpen Halaman all Di Jalan Krendang terdapat tiga penjual Ce Hun Tiau dua milik Andi dan satu lagi Ce Hun Tiau Boboho. Bian, seorang pelayan di salah satu outlet, mengungkapkan bahwa Ce Hun Tiau sukses meraih pendapatan lebih dari 5 juta rupiah per hari.
"Sehari bisa lebih dari 5 juta, soalnya kita bukanya dari pagi sampai pagi lagi," ucap Bian. "Bukanya dari jam 7 pagi kalau yang di ruko, tapi kalau yang di pinggir jalan gini kita buka jam 2 sore, tutupnya jam 2 pagi,” tambahnya. Andi, pemilik salah satu outlet, menjelaskan bahwa alasan dirinya memilih untuk menjual Ce Hun Tiau di Jakarta adalah karena masih sedikit penjual makanan ini di kota tersebut.
"Di Jakarta masih belum banyak yang jual ini. Kebetulan saya juga sudah lama di Pontianak, kepikiran deh jualan ini," jelas Andi. "Awalnya sih orang orang banyak yang mengira ini non halal, karena mungkin tampilan sagunya emang keliatan kayak makanan non halal. Tapi halal kok, soalnya bahan bahannya juga cuma pakai santan, cincau, kacang merah, ketan hitam,” tambahnya lagi. Menurut Ilmi, salah satu pelanggan yang selalu membeli makanan khas Pontianak ini membeberkan bagaimana reviewnya terhadap Ce Hun Tiau. “Enak kak, rasanya mirip mirip es cendol kalau nggak cincau, tapi topingnya beda,” jelasnya.
“Perpaduan kacang merah sama ketan hitamnya itu loh, sagunya juga bikin beda. Jadi kesannya tuh enak banget,” tambahnya.